Minggu, 14 April 2013

Mengenal jenis sumber bahaya dan menanggulangi resikonya di tempat kerja

Seringkali di dunia industri manapun ada semboyan "safety first" ataupun "utamakan keselamatan" di tempatkan di sudut-sudut strategis khususnya di area operasional produksi. Mempertahankan tingkat keselamatan adalah pekerjaan tanpa penyelesaian dan rekor keselamatan kerja seperti menjaga telur di ujung tanduk tidak pecah selama mungkin. Bahkan aturan-aturan dan standar keselamatan ditulis dengan "DARAH" para korban kecelakaan, ada semacam ironi ketika terjadi kecelakaan maka akan dicari sebab dan cara menanggulanginya agar tidak terjadi lagi kemudian hari yang secara kumulatif cara-cara tersebut menjadi prosedur yang baku dan terus diperbaiki, seringkali oleh kasus-kasus kecelakaan baru.

Untuk mencegah agar diri tidak turut mengisi skor kecelakaan kerja adalah penting untuk mengenal sumber bahaya dan menutup "lubang" itu agar orang lain tidak terperosok lebih parah. Adapun sumber - sumber bahaya bisa dari internal maupun eksternal 

1. Bahaya internal
Bahaya yang berasal dari diri pekerja itu sendiri. Telah banyak dilakukan studi dan penelitian mengenai penyebab kecelakaan, utamanya terjadi karena faktor perilaku yang bersangkutan. Tapi ini bukan berarti kesalahan pribadi si korban, meski ini memang cara paling gampang mencari kambing hitam adalah dengan cara menyalahkan si korban. Faktor perilaku tidak aman disebabkan ketidaktahuan, ketidak-kompetenan, kondisi fisik-psikis dan sikap si korban. Faktor ketidak-tahuan bisa diatasi dengan sosialisasi dan pelatihan-pelatihan, faktor ketidak-komptenan bisa diatasi dengan proses rekrutmen yang baik sedangkan faktor kondisi fisik-psikis diantisipasi dengan pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja dan pengawasan melekat oleh atasan/supervisornya langsung. Dan yang terakhir adalah faktor perilaku perlu diatasi dengan penindakan yang terukur pada setiap pelanggaran. Jika perlu diberikan penghargaan /award untuk merangsang kesadaran peduli keselamatan kerja.

2.Bahaya eksternal
Bahaya yang berasal dari lingkungan luar diri pekerja. Sumber bahaya eksternal ada dua macam, yaitu yang bisa diintervensi dan yang tidak bisa diintervensi. Bahaya yang dapat diintervensi dapat dikurangi dengan proses safety engineering dengan proses sebagai berikut :
  • Eliminasi : menghilangkan sumber bahaya, contoh : mengganti kampas rem mobil yang habis, mencabut kabel yang tidak terpakai, menimbun lubang galian, memasang handrail pada platform yang tinggi dll
  • Subtitusi : menggantikan sumber bahaya dengan yang lebih aman, contoh : menggunakan fiber optik untuk menggantikan kabel instrumentasi atau mengganti gas instrument dengan air instrument yang tidak bisa terbakar di area plant
  • Administratif : membatasi interaksi atau kontak langsung dengan sumber bahaya, contoh : wajib memakai alat pelindung diri di area plant
Bahaya yang tidak dapat diintervensi adalah bahaya yang berasal dari alam seperti hujan badai, gempa dll. Untuk bahaya yang tidak bisa diintervensi tidak ada cara lain kecuali "sedia payung sebelum hujan"